Laman

Selasa, 09 Juni 2015

Sadarkah Kita

Selamat Sore teman-teman semua yang dimuliakan tuhan. Semoga selalu diberikan ketabahan dalam menerima ujian, dan diberikan semangat serta kesehatan dalam menjalani aktifitas.Amin

Saya yakin dan juga percaya, teman-teman semua sudah pasti tentunya memiliki sebuah akun media sosial. Entah itu mencari seorang teman, Seorang kekasih, bahkan tidak sedikit dijadikan ajang bisnis jual beli. Tapi apakah kita sadar kita dalam kategori yang mana??. Ya tentunya jawaban ada diteman-teman semua.

Sering kali kita tidak sadar media sosial kita jadikan ajang sebuah pamer, pamer kekayaan, pamer buah dada (tolong disensor), pamer kebaikan, atau pamer seorang pacar. "Lah, kok pacar dipamer-pamerin?" ... "biar kelihatan keren" mungkin. Dan saya juga tidak menafikan saya pun seperti itu.

"Oke lah.... Pamer harta kekayaan, orang kita udah banyak duit kok." Ya terserah kalian mau pamer atau tidak kembali ke pribadi masing-masing. Karna apakah pamer disini bisa dijadikan positif atau  bisa juga dijadikan negatif. Jika ada yang bertanya dimana sisi positifnya? Sisi positifnya adalah tanpa kalian sadari ketika kalian mencapai suatu kesuksesan, maka teman anda yang melihat kesuksesan hasil jerih payah anda sendiri menjadi lebih terpacu, untuk maju. Mereka pasti berkata dalam hati si anu saja bisa, masa sih saya egak bisa. Begitulah menurut saya. Sedangkan untuk sisi negatifnya saya rasa teman-teman sudah tau sendiri.

Lalu yang kedua, "oke lah... pamer pacar. Orang gua ganteng/cantik banyak pacar wajar lah". Kalo menurut saya yang seperti ini jangan lah. Terkecuali kita sudah sah menjadi suami istri. Apalagi melihat anak-anak muda sekarang pamer-pamer kemesraan. Masyallah. Luar biasa anak muda jaman sekarang. Ana aja masih jomblo sampai udah jenggotan haha. Saya rasa pihak ini kurang begitu baik. Karena ketika anda memposting kemesraan dengan pasangan anda. Maka teman atau orang-orang terdekat anda merasa ingin ikut-ikutan juga. Lah otomatis dia pengen ikut punya pacar. Dan kemudian melakukan seperti orang pertama. Begitulah seterusnya turun temurun. Menyebar keseluruh jajaran kaum-kaum muda sehingga terdidik bahwa pemuda indonesia harus seperti itu.

Yang ketiga "oke lah ... pamer sebuah kebajikan" lah wong saya orangnya baik kok. Menurut saya untuk pihak ini ada kemungkinan. Pertama mengajak dan mengajarkan kepada seseorang untuk hidup lebih baik, dan ada kemungkinan juga sekedar pamer jika dia adalah orang baik. Tapi saya ulangi lagi kembali ke pribadi masing-masing. Jika itu merupakan persuasif mengajak orang-orang berbuat kebajikan itu mulia sekali. Tapi jika hanya di jadikan sebuah pamer ibadah saya rasa ini keliru dan harus diperbaiki. Bukan kenapa-kenapa, saya kasihan jika teman-teman semua sudah capek-capek sholat tahajjud bangun malem .. kemudian memposting "ademnya nih..abis sholat tahajjud" misalkan.

Saya tidak bicara gugur atau tidaknya pahala orang diatas, karena saya bukan tuhan. Akan tetapi kepantasan hatilah yang saya rasa tidak pantas. Alangkah kiranya jika ibadah-ibadah kita, hanya tuhan lah yang berhak mengetahui. Untuk apa mereka mengetahui? Tanpa disadari kita sering melakukan hal-hal diatas. Untuk itu saya hanya sekedar mengingatkan bukan untuk menggurui. Semoga kita selalu disadarkan oleh Allah dari segala jenis ke khilafan.

Dan saya tekankan sekali lagi. Kembali ke pribadi kita masing-masing. Mana yang patut kita ambil pelajaran dan tidaknya. Sekiranya hanya ini tulisan saya yang egak ada penting-pentingnya untuk kalian. Dan sekali lagi maaf telah mengambil waktu kalian. Saya erik pastian mengucapkan terima kasih.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar